Saya setuju dengan pernyataan bahwa semua manusia itu sama di hadapan Tuhan. Bagi saya, maksud dari pernyataan ini adalah bahwa semua manusia pasti akan diminta mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya atas semua anugerah yang telah Tuhan limpahkan kepadanya. Tapi saya yakin semua manusia memiliki kualitas dan derajat yang berbeda-beda di hadapan Tuhan. Tentu saja yang saya maksud bukan derajat yang sifatnya material.
Kalau dibuat perumpamaan, manusia itu ada yang kualitasnya batu ada juga yang kualitasnya mutiara. Manusia yang kualitasnya batu jumlahnya paling banyak, contohnya saya sendiri. Keberadaannya sama dengan ketiadaannya. Sedangkan manusia yang kualitasnya mutiara, jumlahnya tidak banyak. Keberadaan mereka dirindukan banyak orang karena manfaat dan ketulusannya.
Selain batu dan mutiara, ada juga akik. Yang terakhir ini merupakan jenis batu yang mungkin lebih baik dari batu biasa tapi pesona dan harganya sangat jauh jika dibandingkan dengan mutiara. Berbeda dengan mutiara yang harganya mahal berdasarkan standard kualitas yang baku, batu akik harganya berdasarkan rumor dan gosip. Ada batu akik yang harganya mahal karena rumor dan gosip yang dibesar-besarkan. Setelah rumor dan gosipnya tidak terbukti, harga batu akik akan jatuh atau bahkan tidak ada harganya sama sekali.
Saat ini banyak sekali manusia yang dibesar-besarkan oleh media massa seolah-olah mereka itu mutiara padahal mereka hanya batu akik atau bahkan mungkin hanya batu biasa. Keberadaan mereka sepertinya memberikan banyak manfaat, tapi hanya manfaat yang sifatnya material. Tapi itupun mereka lakukan demi pamrih keduniawian bukan atas dasar ketulusan.
Ciri-ciri Manusia Mutiara
Saya merasa orang yang saya anggap manusia mutiara justru merupakan orang yang sering tidak dipedulikan oleh kebanyakan orang. Mungkin karena dampak manfaat keberadaan mereka bukan yang sifatnya material tapi spiritual. Mereka adalah orang-orang ikhlas hatinya dan tidak mau mengunggul-ungulkan diri.
Entah kenapa saat saya terpuruk saya merasa sering dipertemukan dengan orang-orang yang saya anggap manusia mutiara. Hal itu mungkin karena saya tidak lagi mudah kagum dengan orang-orang yang dianggap sukses, kaya, populer atau predikat hebat lainnya. Justru saya selalu kagum dengan orang-orang biasa yang menjalani hidup sederhana dengan ketulusan dan penuh rasa syukur.
Alhamdulillah saya diperkenakan Allah menemukan salah satu manusia mutiara Indonesia. Cakupan pengaruh orang ini sudah level nasional bahkan internasioanal. Karena orang tersebut saya memaksakan diri membuat blog dan tulisan ini. Saya merasa belum saatnya memperkenalkan siapa beliau. Insya Allah akan saya sampaikan di tulisan lain.