Saya banyak belajar seluk beluk dunia politik lewat video-video yang dirilis di channel YouTube Total Politik. Sosok dibalik channel YouTube tersebut adalah Arie Putra, orang yang sudah lumayan banyak pengalaman di dunia politik. Alumni jurusan Sosiologi Universitas Indonesia ini lebih senang menyebut dirinya sebagai think tank politik dari pada konsultan politik. Salah satu politisi dan pejabat publik yang pernah menggunakan jasanya adalah Yoyok Riyo Sudibyo, Bupati Batang periode 2012 – 2017.
Saya tahu Total Politik dan Arie Putra karena menonton wawancara dia dengan Pandji Pragiwaksono. Berikut ini saya sisipkan videonya.
Analisa Arie terkait politik banyak memberikan perspektif baru kepada saya. Contohnya analisa dia mengenai hasil survey CAPRES 2024 yang dirilis oleh lembaga survei Indikator. Berikut ini saya sisipkan videonya.
Pendapat Arie yang saya anggap penting di video tersebut adalah kepesimisan dia dengan situasi politik di Indonesia, khususnya partisipasi politik generasi muda. Menurut Arie, anak muda Indonesia tidak punya mimpi besar terkait bangsa dan negaranya.
Kepesimisan Arie dengan situasi politik Indonesia juga dia sampaikan di videonya yang membahas tentang oligkarki. Berikut ini saya sisipkan videonya.
Pembahasan Arie tentang oligarki mengingatkan saya dengan video presentasi Jeffrey Winters tentang oligarki juga. Berikut ini saya sisipkan videonya. Informasi pentingnya dimulai dari menit ke 43, tapi pesan yang lebih penting lagi dimulai dari menit ke 58.
Video tersebut merupakan rekaman dari acara yang diselenggarakan pada tanggal 8 Juni 2015. Jadi kurang dari 1 tahun setelah Pilpres yang diselenggarakan pada 9 Juli 2014, Jeffery Winters sudah mengingatkan untuk jangan mengulangi pilihan yang ada di 2014. Dia juga mengatakan bahwa pada tahun 2019 minimal harus ada pilihan non oligarkis. Tapi kenyataannya 2019 hanya mengulang apa yang terjadi di 2014 bahkan keadaanya tambah parah karena yang tadinya berlawanan akhirnya gabung jadi satu kekuatan. Bukannya jadi tidak punya beban, Pak Jokowi malah semakin membebani dirinya dengan cengkraman oligarki.
Seolah tidak mau bosan mengingatkan dan tetap menebar optimisme, Jeffrey Winters kembali mengatakan bahwa kekuatan oligarki bisa dikalahkan kalau rakyat mau bersatu melawannya. Kurang lebih hal itu yang disampaikannya saat dia menjadi pengisi materi di acara webinar yang diselenggarakan KPK. Berikut ini saya sisipkan rekaman videonya. Pernyaatannya yang bernada optimisme bisa disimak setelah menit ke 40.
Jeffrey Winters adalah profesor ilmu politik dari Northwestern University. Dia juga dikenal sebagai Indonesianis, yaitu orang berkewarganegaraan asing, tetapi memiliki ketertarikan terhadap Indonesia baik dari segi budaya, politik dan sosial. Di video wawancaranya dengan Pak Gita Wirjawan, Jeffery Winters mengakui Indonesia sebagai rumah keduanya. Berikut ini saya sisipkan videonya. Pernyataan pentingnya terkait Indonesia bisa disimak setelah menit ke 51.
Kemampuan bahasa inggris saya yang pas-pasan, membuat saya tidak terlalu mengerti secara keseluruhan apa yang dibahas di video wawancara tersebut. Tapi ada satu bagian yang sangat menarik perhatian saya, yaitu setelah menit ke 53. Saya kutipkan saja pernyataan pentingnya dan juga terjemahannya.
“Maybe what it takes is a generational change.. now is the moment when a younger generation has opportunity to assert itself and say “We want to forge a new Indonesia. We have given the old ideas a long run, they have produced some results, but it is time for dynamic new thinking.”
“Mungkin yang dibutuhkan adalah pergantian generasi…
Sekarang adalah momentumnya generasi muda yang punya kesempatan untuk mengatakan dengan tegas “Kami ingin mewujudkan Indonesia baru. Kami telah memberi kesempatan berlangsungnya ide-ide lama, memang membuahkan beberapa hasil, tapi inilah saatnya mewujudkan dinamika pemikiran baru.“
Tetap Melawan Walaupun Situasinya Pesimistis
Tulisan ini bukan untuk mempertentangkan Arie Putra dengan Jeffrey Winters. Sebagai pengamat, Arie Putra menyampaikan kepesimisannya dengan politik Indonesia karena mengetahui dan paham dengan fakta dan realitasnya. Dia sudah lama bergelut dengan dunia politik. Jeffrey Winters pun mengakui situasi politik di Indonesia saat ini sudah dikuasai oligarki di semua lini. Apalagi setelah KPK berhasil dilemahkan. Sangat wajar kalau banyak yang pesimis dengan politik Indonesia. Tapi mungkin karena kecintaannya dengan Indonesia, Jeffery Winters tetap berusaha menebar harapan. Dia tidak pernah bosan mengingatkan bahwa kalau rakyat mau bersatu untuk melawan, oligarki bisa dikalahkan.
Saya yakin Arie Putra akan menyambut baik upaya-upaya perlawanan kepada oligarki demi mewujudkan perubahan Indonesia yang lebih baik. Tapi sebagai pengamat dia akan selalu objektif memberikan penilaian. Bahwa melawan oligarki yang punya banyak sumber daya bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan upaya-upaya yang extra ordinary. Bukan sekedar kerja keras, tapi kerja yang sangat-sangat keras. Juga butuh strategi yang cerdas dan brilian. Dan yang pasti, tidak mungkin bisa dilakukan oleh satu atau segelintir orang.
Saya paham dengan kepesimisan Arie Putra, tapi saya memilih untuk melawan. Saya setuju dengan pernyataan Jeffrey Winters, ‘kalau kamu melawan kamu menang, kalau kamu tidak melawan kamu pasti kalah’. Perlawanannya saya mulai dengan menulis gagasan-gagasan saya terkait politik di blog ini. Saya berharap tulisan saya dibaca banyak orang yang juga memilih untuk melawan, sehingga kita bisa SINERGI untuk melakukan perlawanan.
Untuk mengakhiri tulisan ini saya sisipkan video wawancara Arie Putra dengan founder Cyrus Network, Hasan Hasbi. Bagian yang menarik bagi saya dari video wawancara tersebut adalah pembahasan tentang pentingnya ‘model bisnis’ baru bagi sebuah partai politik, pembahasannya dimulai dari menit ke 27.
Saya tidak sepenuhnya setuju dengan pandangan-pandangan politiknya Hasan Hasbi. Rasa hormat saya berkurang kepadanya saat dia menyindir orang-orang yang kritis kepada pemerintah dengan sebutan SJW. Tapi ide dia mengenai partai politik yang sustainable kurang lebih sama dengan yang saya pikirkan. Semoga Tuhan memberikan kesempatan dan kemampuan untuk terlibat dalam upaya mewujudkan partai politik yang model dan sistemnya kurang lebih seperti yang disampaikan Hasan Hasbi di video tersebut. Kalau ada banyak yang pesimis, saya memakluminya, karena untuk mewujudkannya bukanlah hal yang mudah dan murah.