Bersamaan dengan momen Hari Lahir Pancasila saya memutuskan untuk membuka identitas diri saya sebagai orang dibalik akun media sosial PartaiGolPut dan website (blog) PartaiGolPut.com ini. Saya Ivan G Nugraha, salah satu profesi yang sedang saya tekuni saat ini adalah menjadi #PengajarDigital. Berawal dari keisengan saya membuat akun Twitter @PartaiGolPut pada Februari 2011. Kemudian tanggal 28 Oktober 2016 saya mencoba menuliskan pemikiran-pemikiran saya terkait politik melalui sebuah website (blog) dengan domain GolPut.party. Karena belum berani membuka identitas diri, saya menggunakan identitas (julukan) anonim sebagai #JuruKetik.
Pada 7 November 2020 saya bisa mendaftarkan domain PartaiGolPut.com setelah yang punya kendali domainnya tidak memperpanjang masa berlakunya. Dengan berbagai pertimbangan, pada tanggal 1 Juni 2021 ini saya memutuskan membuka identitas diri saya dan mengganti julukan (jabatan) saya menjadi #JuruBicara. Sebagai #JuruBicara mau tidak mau saya harus berani bicara dan tampil ke publik. Karena itu konten yang akan saya buat tidak hanya tulisan di blog ini dan di Twitter tapi juga konten audio visual yang diupload ke channel YouTube.
Channel YouTube PartaiGolPut bisa diakses dengan short URL s.id/golput. Berikut ini video pertama di channel tersebut yang saya upload tanggal 11 November 2020.
Sebagaimana yang saya sampaikan di video tersebut, saya berencana membuka identitas saya pada tanggal 12-12-2020. Tapi kondisi finansial yang masih babak belur membuat saya tidak percaya diri melakukannya. Saat ini pun kondisi finansial saya belum benar-benar membaik, tapi saya nekat membuka identitas saya. Ada keresahan dan gagasan terkait politik yang perlu saya sampaikan ke publik. Agar apa yang saya sampaikan bisa menjadi diskursus publik, saya merasa perlu menunjukan siapa diri saya, tidak lagi berlindung dibalik identitas anonim.
Yang ingin tahu cerita kronologi saya membuat akun Twitter @PartaiGolPut, silahkan baca tulisan saya di partaigolput.com/asu. Yang ingin tahu lebih detail mengenai profesi #PengajarDigital yang sedang saya tekuni saat ini, silahkan buka blog saya Pengajar.Digital. Saya sudah menuliskan lika-liku pernjalan hidup saya di pengajar.digital/pernah.
Akan Berjuang Lewat #SinergiRakyat
Saya membuat akun Twitter @PartaiGolPut karena saya memang seorang golput. Saya pernah menggunakan hak pilih saya pada Pemilu 1999. Setelah itu saya tidak pernah menggunakan hak pilih saya, baik di Pemilu maupun Pilkada. Tapi walaupun begitu entah kenapa saya tertarik dengan hal-hal yang berbau politik.
Setelah iseng membuat akun Twitter @PartaiGolPut, saya belum tahu akan digunakan untuk apa nantinya. Yang pasti saya sadar bahwa golput merupakan sebuah entitas di perpolitikan Indonesia. Golput selalu jadi perbincangan di setiap perhelatan Pemilu dan Pilkada. Saya yakin pasti ada orang lain yang ingin memanfaatkan branding PartaiGolPut. Buktinya berdasarkan data whoisnya, domain partaigolput.com ini sudah didatarkan dari tahun 2004 dan berganti pemilik 9 kali hingga akhirnya ada dalam kendali saya saat ini.
Walaupun namanya berpotentsi menarik banyak perhatian. saya sadar bahwa PartaiGolPut tidak akan bisa dipake untuk branding di dunia nyata. Tidak mungkin ada nama partai politik beneran bernama Partai Golput. Karena itu setelah membuat akun Twitter @PartaiGolPut saya memikirkan branding politik yang bisa dipake di dunia nyata. Di pikiran saya waktu itu terlintas nama Sinergi Rakyat. Kebetulan username Twitter @SinergiRakyat masih tersedia. Silahkan dicek, akun Twitter @PartaiGolPut dan @SinergiRakyat sama-sama didaftarkan pada Februari 2011.
Alhamduillah pada 30 April 2021 saya bisa mendaftarkan domain SinergiRakyat.id. Saya mendaftarkan domainnya sekalian praktek untuk pembuatan video pembelajaran dari kursus online gratis yang akan saya publikasikan di channel YouTube Pengajar.Digital. Konten website SinergiRakyat.id baru saya isi dengan kumpulan screenshot tulisan dari Twitter. Menurut saya tulisan-tulisan yang saya capture dari Twitter sangat layak untuk dijadikan bahan pertimbangan. Pemilu 2024 sekitar 2,5 tahun lagi. Oligarki yang serakah harus dilawan. Saatnya mensinergikan peran dan kekuatan masyarakat sipil dalam satu barisan perjuangan.
Tidak Akan Pernah Menawar-nawarkan Diri Menjadi Pejabat Publik
Saya bukan aktivis dan merasa tidak punya bakat dan kemampuan menjadi politisi dan pejabat publik. Berdasarkan pemahaman agama yang saya yakini, menawar-nawarkan diri untuk jadi penguasa atau pejabat publik bukanlah sesuatu yang dianjurkan. Bahkan mungkin termasuk perbuatan yang diharamkan. Salah satu referensi saya tulisan ini.
Sebagai seorang muslim saya meyakini bahwa menjadi penguasa atau pejabat publik tidak hanya akan mempertanggunjawabkannya kepada rakyat tapi juga kepada Tuhan. Saya tidak akan menawar-nawarkan diri untuk mendapatkan kekuasaan atau jabatan yang nanti pertanggungjawabannya di hadapan Tuhan sungguh sangat berat sekali.
Di tulisan pertama blog ini yang saya tulis pada Oktober 2016, saya berpendapat bahwa orang yang menawar-nawarkan diri menjadi penguasa atau pejabat publik adalah orang yang tidak punya martabat. Tapi dengan sistem politik yang berlaku di Indonesia saat ini, saya memaklumi orang-orang baik yang terpaksa melakukan hal tersebut. Justru saya berinstropeksi diri, harusnya saya yang memperjuangkan orang-orang baik menjadi penguasa atau pejabat publik tanpa menunggu mereka menawar-nawarkan dirinya.
#2019JanganGoblok
Saya termasuk orang yang sangat muak dengan perseteruan di PILPRES 2019. Cebong vs Kampret. #2019GantiPresiden vs #2019TetapJokowi. Karena itu saya mencoba mengkampanyekan #2019JanganGoblok. Salah satu inspirasinya dari grafik meme berikut ini. Sumbernya dari twit yang ini.
#2019JanganGoblok tidak hanya ide kampanye di dunia maya. Saya juga kepikiran untuk mewujudkan sesuatu hal di dunia nyata. Saya tidak punya harapan sedikit pun dengan hasil PILPRES, karena itu saya mencoba peluang di PILEG. Saya mencari CALEG-CALEG yang menurut saya layak didukung dan perjuangkan. Saya kepikiran untuk membantu memenangkan pencalegan mereka. Tapi kondisi finansial saya yang masih babak belur membuat saya tidak bisa melanjutkan ide kampanye #2019JanganGoblok.
#2024JanganGoblok
Perhelatan Pemilu di Indonesia yang berlangsung di era internet memunculkan fenomena menarik, yaitu munculnya kampanye politik satir dan guyonan. Pada Pemilu 2019 muncul kampanye politik mengatasnamakan KOALISI TRONJAL TRONJOL MAHA ASYIK yang mengusung CAPRES dan CAWAPRES NURHADI-ALDO. Kampanye politik ini berhasil menarik banyak perhatian, bahkan media mainstream ikut membahasnya. Pada Pemilu 2014 muncul kampanye #BeraniBeda yang diinisiasi aktor komik Si Juki yang ceritanya maju jadi CAPRES. Kampanye ini sebenarnya merupakan bagian dari promosi buku baru dari aktor komik tersebut. Pada Pemilu 2009 ada kampanye “Jangan Bikin Malu 2009” berupa website dan konten video di channel YouTube.
Saya berencana membuat sebuah proyek kampanye politik dengan tema utamanya #2024JanganGoblok.
Mengusung 12 Orang #CALEG2024
Saya ingin kampanye politik #2024JanganGoblok tidak hanya bisa menarik perhatian di dunia maya, tapi juga menghasilkan aksi dan perjuangan politik di dunia nyata. Karena itulah selain ada akun Twitter @PartaiGolPut saya juga ada akun @SinergiRakyat.
Di akun Twitter @PartaiGolPut saya sudah menulis twit saya mengusung 12 orang yang menurut saya sangat layak diperjuangkan sebagai #CALEG2024. Untuk memperjuangkannya di dunia nyata, saya akan mengajak sinergi banyak pihak melalui #SinergiRakyat. Saya belum bisa menjelaskan mengenai bentuk gerakan nyata #SinergiRakyat serta bagaimana hubungannya nanti dengan partai politik beneran yang ada di Indonesia. Saya sangat paham bahwa CALEG itu hanya bisa dicalonkan lewat partai politik beneran.
Diksi #2024JanganGoblok memang lumayan kasar. Tapi menurut saya pikiran rakyat Indonesia perlu ‘teror’ yang sangat keras untuk menyadarkannya. Bahwa kalau rakyat ingin memiliki wakil yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat ya rakyat harus bersama-sama patungan mendanai perjuangan politik para CALEG yang memang layak untuk didukung. Selama anggota legislatif yang terpilih membiayai sendiri perjuangan politiknya atau dibiayai oleh bohir yang mensponsorinya ya rakyat jangan berharap anggota legislatif mau benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat. Para anggota legislatif terpilih akan sibuk mencari cara untuk bisa balik modal atau menjadi pembela kepentingan para bohirnya.
Ramainya #CAPRES2024 Jangan Lupakan #CALEG2024
Sistem Pemilu 2019 akan diberlakukan lagi di Pemilu 2024, Pilpres dan Pileg dilaksanakan bersamaan. Saat ini sudah ramai pembahasan #CAPRES2024 padahal yang tak kalah penting kita juga harus memilih #CALEG2024 sebagai wakil rakyat. Karena politik kita sudah dikuasai oligarki, penentuan CAPRES hanyalah bagian dari permainan para elit. Rakyat hanya bisa memilih yang sudah dipilihkan para elit oligarki. Mengutip kata-katanya Pandji Pragiwaksono, kita punya ilusi bahwa kita punya pilihan tapi pilihannya itu dibikin-bikin juga oleh oligarkinya,
Menurut saya, untuk #CALEG2024 kita masih punya kesempatan untuk bisa memilih orang-orang yang memang ingin kita pilih. Kita bisa mencari dan menseleksinya sebelum tahapan pendaftaran #CALEG2024 dimulai. Setelah menemukan orang-orang yang punya kompetensi untuk menjadi wakil rakyat, kita harus memperjuangkannya bersama-sama. Termasuk mengumpulkan dana untuk biaya kampanyenya. Jadi mereka yang kita usung bersama menjadi #CALEG2024 jangan diminta membiayai sendiri kampanyenya.
Mengenai tahap penting #CALEG2024 yang kita usung bersama akan didaftarkan lewat partai politik mana, kita bisa pikirkan dan musyawarahkan nanti. Yang penting kita harus punya daftar orang-orang yang punya kompetensi untuk menjadi wakil rakyat dan siap diusung sebagai #CALEG2024. Yang lebih penting lagi, masyarakat sipil yang ingin mengusung #CALEG2024 harus terkonsolidasi dalam satu kekuatan politik. Itulah bentuk nyata dari gagasan politik gotong royong #SinergiRakyat. Saya sadar ini tidak bisa saya kerjakan sendiri. Saya butuh banyak orang yang bisa diajak sinergi.
Saat ini saya sedang menghadapi kondisi sulit, tapi entah kenapa saya masih kepikiran untuk memanfaatkan akun Twitter @PartaiGolPut dan @SinergiRakyat demi kepentingan orang banyak (publik). Tapi saya melakukan ini tidak merasa sedang menjalankan misi suci dari Tuhan. Justru saya merasa Tuhan sedang menyesatkan saya. Semoga saja saya TERSESAT di JALAN YANG BENAR.. heuheuheu…
Untuk mengakhiri tulisan ini, saya sisipkan twit-nya Alexandria Ocasio-Cortez (AOC) berisi video yang kata-katanya layak untuk kita renungkan. Sekedar info saja, di bio Twitternya AOC tertulis “100% People-Funded, no lobbyist $”.
Thank you. We need you. Keep organizing. pic.twitter.com/OCCS2XTiIH
— Alexandria Ocasio-Cortez (@AOC) November 7, 2020